Perdagangan Internasional: Pengertian, Manfaat & Contohnya

Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang sangat penting bagi keberlangsungan ekonomi suatu negara. Dengan adanya perdagangan internasional akan berdampak pada peningkatan pendapatan negara, perluasan pasar, mendorong persaingan, dan peningkatan kualitas produk dalam negeri. Namun, semua itu juga ada tantangannya. Apa saja itu? Simak artikel berikut sampai tuntas.

Perdagangan internasional adalah kegiatan perdagangan antara dua atau lebih negara yang dilakukan melalui ekspor dan impor barang maupun jasa. Di era globalisasi saat ini, kerja sama dagang antar negara ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi negara-negara yang terlibat. Selain itu juga membuat suatu negara dapat semakin berkembang dan berpengaruh pada keberlangsungan ekonomi suatu negara.

Indonesia sendiri sebagai negara berkembang, saat ini sudah banyak menjalin kerja sama perdagangan internasional dengan berbagai negara, baik di kawasan Asia Tenggara, Asia, Eropa, hingga Amerika. Pada dasarnya kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi negara Indonesia dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki agar bisa mendatangkan nilai ekonomi untuk negara.

Contoh Produk Paling Banyak di Perdagangan Internasional

Ada banyak produk yang diperdagangkan dalam perdagangan internasional, mulai dari barang konsumsi hingga bahan baku industri.

Berikut beberapa contoh produk yang paling sering diperdagangkan dalam perdagangan internasional:

1. Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan salah satu produk yang paling berharga di dunia dan paling banyak diperdagangkan dalam perdagangan internasional. Saking berharganya, perdagangan minyak bumi ini sering menimbulkan masalah dan gejolak ekonomi di suatu negara.

Tidak perlu jauh-jauh, di Indonesia saja sering terjadi gejolak itu. Misalnya ketika harga minyak dunia sedang naik, maka akan berdampak pada kenaikan barang-barang di Indonesia.

Dan sumber daya alam yang satu ini juga sering kali memiliki konflik antar negara, salah satunya yang saat ini terjadi akibat perang Rusia-Ukraina.

Minyak Bumi

Minyak bumi menjadi yang paling banyak diperdagangkan karena kebutuhannya sangat tinggi. Sedangkan tidak setiap negara menghasilkan minyak bumi. Kebutuhan akan sumber energi utama di negara masih ditopang oleh minyak bumi. Berbagai sektor industri, transportasi, hingga rumah tangga masih mengandalkan minyak bumi untuk melangsungkan kegiatannya sehari-hari.

Saat ini negara produsen minyak bumi terbesar di dunia antara lain: Arab Saudi, Rusia, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara-negara importir minyak bumi terbesar di dunia di antaranya adalah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

2. Kendaraan Bermotor

Alat transportasi yang satu ini juga jadi produk paling banyak diperdagangkan dalam perdagangan internasional. Ya wajar saja, kendaraan bermotor merupakan produk yang dibutuhkan masyarakat untuk berbagai kegiatan.

Kendaraan bermotor seperti mobil, truk, dan sepeda motor diproduksi oleh beberapa negara kemudian dijual ke negara-negara lain.

Dalam kerja sama perdagangan internasional produk kendaraan bermotor ini tidak selalu diproduksi 100% di negara produsennya. Kadang ada yang sebagiannya dirakit di negara importir, sehingga ini akan memberikan lapangan pekerjaan baru bagi negara importir.

Contohnya saja Indonesia. Indonesia ini saat ini belum bisa memproduksi mobil dan motor sendiri (dari nol, termasuk mesin). Tetapi Indonesia bekerja sama dengan para produsen mobil dan motor seperti Honda, Yamaha, Toyota, Daihatsu, dll untuk membangun pabrik perakitan di Indonesia. Dan komponennya pun sekian persen harus dari lokal. Sehingga Indonesia tidak hanya jadi pembeli yang terima barang jadi saja, tetapi juga bisa mendapatkan nilai ekonomi dari kegiatan perdagangan internasional ini.

Negara-negara produsen kendaraan bermotor terbesar di dunia di antaranya : Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat.

3. Peralatan Elektronik

Barang-barang elektronik juga merupakan produk yang paling sering diperdagangkan antar negara. Produk elektronik seperti smartphone, komputer, dan televisi termasuk yang paling tinggi.

Negara Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan termasuk negara produsen elektronik terbesar di dunia. Kita bisa lihat produk-produk mereka banyak ditemukan di Indonesia.

4. Produk Pertanian

Produk pertanian seperti gandum, beras, jagung, dan gula juga termasuk produk konsumer yang banyak diperjualbelikan secara internasional. Negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan India menjadi negara yang memiliki ekspor besar untuk produk pertaniannya.

Baca juga : Peluang Bisnis Sorgum, Sumber Pangan Pengganti Gandum yang Sehat

5. Produk Tekstil

Pabrik Tekstil

Produk tekstil seperti pakaian dan kain juga banyak diperdagangkan. Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak melakukan perdagangan internasional untuk produk tekstil ini. Bahkan tak jarang produk pakaian yang kita beli di luar negeri itu adalah produksi dari Indonesia.

Itulah beberapa contoh produk yang paling sering diperdagangkan dalam perdagangan internasional.

Di samping produk-produk tersebut, masih banyak lagi produk lainnya yang diperdagangkan secara internasional, seperti teknologi dan jasa. Produk teknologi yang berupa non fisik seperti perangkat lunak, cloud computing, dll saat ini juga jadi komoditi suatu negara.

Sedangkan untuk layanan jasa seperti transportasi, jasa keuangan, dan pariwisata juga tak kalah dengan produk-produk di atas. Apalagi sekarang ini eranya globalisasi yang masing-masing negara telah terbuka dalam hal perdagangan internasional.

Adanya perdagangan internasional ini akan berdampak pada bidang geostrategi suatu negara. Karena akan memperluas jalur ekspor dan impor. Jalur ekspor digunakan oleh produsen yang ingin menjual produknya ke pasar luar negeri. Sedangkan jalu impor digunakan oleh perusahaan yang ingin memasukkan barang dari luar negeri ke pasar domestik.

Kedua jalur ini sangat penting bagi perekonomian suatu negara karena pada akhirnya akan membuka peluang bisnis baru, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan perekonomian negara secara umum.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional

Namun, perdagangan internasional juga memiliki dampak negatif yang perlu diwaspadai. Salah satu dampak negatifnya adalah perubahan iklim yang diakibatkan oleh transportasi dan proses produksi dari produk-produk tersebut dari satu negara ke negara lain.

Selain itu, perdagangan internasional juga dapat menciptakan ketidakseimbangan perdagangan antara negara yang satu dengan yang lainnya, yang dampaknya malah berakibat ke negara-negara importir. Ya karena tergantung pada negara lain, akhirnya suatu negara tidak mau untuk memproduksi sendiri meskipun pada dasarnya punya kemampuan dalam hal produksi.

Untuk itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha dalam menjaga keseimbangan perdagangan internasional. Pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung dan melindungi produsen dalam negeri agar dapat bersaing dengan produsen luar negeri. Sementara itu, dunia usaha harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing dengan produk-produk dari negara lain.

Dalam perdagangan internasional, persaingan bisnis memang sangat ketat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produk dan layanan agar dapat memenangkan persaingan di pasar global. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga harus mengembangkan jaringan bisnis yang luas agar dapat memasarkan produknya ke pasar-pasar internasional yang lebih besar.

Manfaat Perdagangan Internasional

Selain ada dampak negatifnya, kegiatan ekspor impor ini tentu memberikan manfaat yang signifikan bagi negara-negara yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Beberapa manfaat yang diperoleh :

1. Menambah Pendapatan Negara

Perdagangan antar negara dapat meningkatkan pendapatan negara atau devisa melalui penjualan barang dan jasa ke negara lain. Hal ini akan meningkatkan penerimaan negara dari pajak dan dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan nasional.

2. Memperluas Pasar

Perdagangan luar negeri memungkinkan perusahaan untuk menjual produk mereka ke pasar yang lebih luas, termasuk ke negara-negara dengan populasi yang besar seperti Indonesia. Hal ini akan meningkatkan omset perusahaan dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan bisnis mereka lebih luas lagi bahkan membuka pabrik di negara tersebut.

3. Mendorong Persaingan

Perdagangan multilateral juga dapat mendorong persaingan di antara produsen dalam negeri dengan produsen luar negeri. Ini akan menjadi harapan positif bagi produsen lokal agar dapat menghasilkan produk yang setara atau bahkan lebih baik.

Tetapi hal ini juga perlu adanya kebijakan dari pemerintah agar produsen dalam negeri bisa mendapatkan porsi di pasar negaranya sendiri.

4. Meningkatkan Kualitas Produk

Perdagangan antar wilayah negara memungkinkan perusahaan untuk mempelajari praktik terbaik dari negara lain dan menerapkannya dalam produksi mereka. Hal ini akan meningkatkan kualitas produk dan membuat produk-produk dalam negeri lebih kompetitif di pasar internasional.

Export
Foto oleh Kai Pilger

Jenis Perdagangan Internasional

Terdapat dua jenis perdagangan antar negara, yaitu perdagangan barang dan perdagangan jasa.

1. Perdagangan Barang

Perdagangan barang yang melibatkan impor dan ekspor barang fisik seperti barang elektronik, pakaian, dan mobil. Hal ini merupakan jenis perdagangan internasional yang paling umum dilakukan.

2. Perdagangan Jasa

Perdagangan jasa ini melibatkan impor dan ekspor berupa layanan atau jasa seperti jasa keuangan, jasa transportasi, jasa konsultasi, termasuk jasa konstruksi. Perdagangan jasa juga semakin penting dalam perdagangan internasional karena banyak perusahaan yang menghasilkan pendapatan melalui jasa daripada barang. Ini solusi bagi negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang bisa dijual.

Tantangan Perdagangan Internasional

Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi dalam perdagangan multilateral ini, antara lain:

1. Hambatan Tarif dan Non-Tarif

Negara-negara dapat memberlakukan hambatan tarif dan non-tarif untuk melindungi produsen dalam negeri dari persaingan luar negeri. Hal ini dapat menyebabkan harga barang impor sulit untuk masuk ke suatu negara, meskipun negara tersebut membutuhkan barangnya.

2. Perbedaan Budaya dan Bahasa

Perbedaan budaya dan bahasa antara negara-negara juga dapat menyulitkan perdagangan internasional. Kebiasaan dan preferensi konsumen dapat berbeda antara negara, sehingga perusahaan harus menyesuaikan produk dan strategi pemasaran mereka.

Tak jarang produk yang dijual ke negara tertentu akan mengalami perubahan sesuai dengan preferensi konsumen di negara tersebut. Contohnya saja produk Indomie, yang mana produk dari Indonesia ini sudah banyak di berbagai negara. Tak jarang rasa Indomie yang ada di pasar luar negeri tidak sama persis dengan yang ada di Indonesia.

3. Masalah Logistik

Tentu masalah logistik akan jadi kendala utama. Karena perdagangan ini melibatkan pengiriman barang dan jasa melintasi perbatasan negara, yang memerlukan koordinasi yang kompleks dan efisiensi logistik yang tinggi. Masalah seperti birokrasi, keamanan, dan infrastruktur yang buruk dapat menyulitkan proses logistik perdagangan antar negara.

Faktor yang Mempengaruhi Perdagangan Internasional

Dalam perdagangan internasional, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan keberhasilan suatu negara dalam bertransaksi dengan negara lain. Berikut ini beberapa faktornya.

1. Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu negara sangat mempengaruhi perdagangan yang dilakukan. Negara yang memiliki perekonomian stabil dan kuat akan cenderung lebih mudah untuk melakukan perdagangan internasional. Sebaliknya, negara yang mengalami krisis ekonomi akan cenderung sulit untuk melakukan perdagangan internasional.

2. Kondisi Politik

Permasalahan politik suatu negara juga berpengaruh. Negara yang memiliki stabilitas politik yang baik biasanya akan mudah untuk bekerja sama dengan negara lain. Dari sisi produsen akan mendapatkan kemudahan proses ekspor, sedangkan dari sisi importir juga akan mudah memasukkan barang.

3. Peran Teknologi

Teknologi juga memainkan peran penting dalam perdagangan internasional. Negara yang memiliki teknologi canggih akan cenderung lebih mudah untuk melakukan perdagangan antar negara. Biasanya mereka akan memanfaatkan teknologi itu mendapatkan market dulu, baru kalau sudah diterima mereka akan mulai melakukan perdagangan.

Tetapi di lain sisi, negara yang teknologinya masih terbelakang juga akan sulit untuk melakukan perdagangan. Dari sisi environment susah, dari sisi pasar juga kurang optimal.

4. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah akan berpengaruh pada proses ekspor-impor. Kadang ada kebijakan yang pro-ekspor, tetapi impor dipersulit, atau justru sebaliknya.

Kebijakan yang terlalu proteksionis akan membuat perdagangan internasional sulit dilakukan.

Cara Meningkatkan Kinerja Perdagangan Internasional

Bagaimana suatu negara dapat meningkatkan kinerja perdagangan antar negara?

1. Meningkatkan Kualitas Produk

Karena skala pasar adalah lintas negara, maka dari sisi produk juga harus ditingkatkan kualitasnya. Meningkatkan kualitas produk ini bahkan jadi konsen tersendiri bagi beberapa produsen. Karena produk yang berkualitas tinggi akan lebih mudah diterima di pasar internasional.

Contohnya saja produk smartphone. Sekarang ini tiap beberapa bulan ada produk baru, ini menandakan bahkan kualitas produk berperan penting untuk bisa menggaet pasar global.

2. Meningkatkan Daya Saing

Daya saing juga sangat penting dalam perdagangan internasional. Suatu negara harus mampu bersaing dengan negara lain, tidak hanya dari sisi kualitas tetapi juga harga dan pelayanan. Untuk meningkatkan daya saing, suatu negara harus meningkatkan efisiensi produksi dan menekan biaya produksi.

Ini nanti akan ada hubungannya dengan SDM dan pemanfaatan teknologi dalam proses produksi.

3. Meningkatkan Kemampuan Ekspor

Mau tidak mau kemampuan ekspor harus jadi fokus yang tidak boleh ditinggalkan. Suatu negara harus memiliki kemampuan untuk mengirim produk ke luar negeri dengan biaya yang terjangkau dan dalam waktu yang singkat. Untuk meningkatkan kemampuan ekspor, suatu negara harus memiliki infrastruktur yang baik dan sistem logistik yang efisien.

Baca juga : Cara Transfer Uang Ke Luar Negeri Melalui Bank

4. Meningkatkan Promosi Produk

Promosi adalah hal penting untuk bisa menggaet pasar. Dan masalah promosi ini tidak hanya dilakukan oleh pihak perusahaan atau produsen saja. Jika bicara soal perdagangan antar negara, maka negara pun harus aktif dalam membantu mempromosikan produknya di pasar internasional.

Salah satu contoh cara yang dapat dilakukan adalah dengan berpartisipasi dalam pameran perdagangan internasional atau memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk.

5. Meningkatkan Kerjasama dengan Negara Lain

Hubungan bilateral dan multilaretal harus terus dijaga dan ditingkatkan. Tak jarang proses perdagangan internasional menjadi terhambat karena hubungan antar negara yang kurang baik.

Jalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam bidang perdagangan.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *