4 Contoh Bisnis Konsinyasi yang Menguntungkan, Wajib Dicoba Sekarang!

Contoh Bisnis Konsinyasi

Apa kamu tertarik untuk mulai berbisnis dengan sistem konsinyasi? Lalu seperti apa contoh bisnis konsinyasi itu? 

Bisnis konsinyasi di Indonesia sebenarnya sudah mulai menjamur sejak lama, khususnya pada barang- barang mahal. Cara mendapatkan keuntungan dari bisnis konsinyasi juga ada beberapa pilihan.

Konsinyasi atau beli putus ini dianggap bisa lebih menguntungkan kedua belah pihak, Baik penjual pertama dan penjual kedua.

Contoh Bisnis Konsinyasi

Apa Itu Konsinyasi?

Konsinyasi merupakan sebuah sistem penjualan yang berdasarkan adanya persetujuan antara pemilik produk (Pihak pertama) dengan pihak kedua. 

Pihak kedua ini akan menjadi orang yang menjual kembali produk yang dibeli dari pihak pertama untuk tujuan keuntungan. Adapun besaran keuntungannya didapatkan dari bagi hasil atau menambahkan harga produk.

Berikut ini contoh pihak A dan B yang akan mempraktikkan bisnis konsinyasi:

Pihak A cukup kesulitan dalam menjual produknya, serta memilih untuk mencari pihak B dengan ketentuan menjual dan mendapatkan keuntungan 10%. Jadi, Jika suatu produk dijual dengan harga pasaran Rp. 100 ribu, Pihak B akan mendapatkan keuntungan Rp. 10 ribu. Tapi, keuntungan bagi pihak B masih bisa bertambah, Jika Dia mampu menjual lebih dari harga pasaran.

Apakah Sama Konsinyasi dan Dropshipping?

Sebagian orang menganggap bahwa konsinyasi itu sama seperti Dropshipping. Namun, kedua istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan. Dropshipping bukan contoh bisnis konsinyasi.

Dalam Dropshipping, Sebagai penjual pihak kedua, kamu tidak boleh menyimpan stok di rumah. Yang boleh dilakukan hanya melakukan penjualan produk dengan memperlihatkan gambar produk dari pihak pertama.

Jika ada pembeli, maka profit penjualan akan diberikan berupa komisi sesuai perjanjian kamu dan pihak pertama. 

Sebagai contoh, Kamu ingin bekerja sama dengan suatu butik di Tasikmalaya dan ingin menjadi dropshipper dari penjual butik tersebut. Pihak Butik akan memberikan sejumlah katalog yang berisi foto produk yang mereka jual, baik versi cetak maupun versi file foto. 

Kemudian, Kamu bisa memajang foto-foto tersebut di semua social media kamu untuk dijual. Nanti, komisi akan didapatkan setiap periodenya (waktu ditentukan sesuai kesepakatan) dan banyaknya penjualan.

Sementara Konsinyasi, Kamu boleh menyimpan produk sendiri di rumah dari tangan pertama. Kamu bisa juga membeli produk ke pihak pertama dengan harga lebih murah, kemudian dijual kembali dengan keuntungan yang bisa kamu tentukan sendiri atau mengikuti saran dari pihak pertama. 

Contoh Bisnis Konsinyasi

Sejak beberapa tahun lalu, Contoh bisnis konsinyasi yang banyak diketahui orang adalah jualan produk sepatu dan baju Impor. Selain itu apa lagi ya? Simak ulasannya berikut ini:

1. Bisnis Konsinyasi Sepatu

Industri fashion merupakan salah satu sektor yang mempermudah contoh bisnis konsinyasi yang satu ini. Salah satu produk terbaiknya adalah Sepatu. 

Sepatu cukup baik dalam menarik minat para pelanggannya, Apalagi untuk merek-merek besar seperti Nike, Adidas hingga Vans. Jenis-jenis sepatu ini dengan model terbaru biasanya cukup sulit di dapatkan di Indonesia.

Salah satu cara mendapatkannya adalah membeli dari Supplier dari luar negeri. Merek Nike sepertinya masih menjadi Market leader dari sepatu terbaik untuk pengguna di Indonesia. 

Contoh bisnis konsinyasi sepatu brand ternama ini sepertinya akan terus menguntungkan. Satu tahun terakhir saja, penjualannya mencapai 9.8 miliar dollar di seluruh dunia. 

2. Menjual Baju Branded

Habis sepatu pasti orang akan membutuhkan Baju. Contoh bisnis konsinyasi berikutnya adalah menjual Baju. Baju-baju ini tentunya merupakan pakaian dengan brand international seperti Supreme, Bathing Ape dan lain sebagainya.

Penjual konsinyasi dari produk-produk baju tersebut terbukti kebanjiran orderan alias laris manis. Meskipun harga dari baju branded ini mahal, Namun brand ternama memiliki prestise atau gengsi. 

Semakin besar brand yang memproduksi pakaian, Maka orang yang memakainya juga akan merasa keren. 

3. Menjual Action Figure

Contoh bisnis konsinyasi berikutnya yang cukup menggiurkan adalah menjual Action Figure. Mainan dari tokoh-tokoh kartun terkenal ini ternyata juga diminati sebagian orang Indonesia, namun sulit di dapatkan. 

Diungkapkan dalam sebuah data statistic, Bahwa Indonesia menjadi negara yang “doyan” beli mainan. Itu berarti, Menjual Action Figure pasti menguntungkan.

Pihak supplier biasanya akan menawarkan beberapa jenis action figure yang paling laris seperti Hasbro, Lego, Mattel, Marvel hingga Jakks Pacific dan Luffi. Produk mainan ini juga sulit di dapatkan di Indonesia.

Para pecinta mainan ini tentunya akan membayar berapa saja untuk mainan ini. Sebagai penjual konsinyasi, Contoh bisnis konsinyasi ini tentunya akan menguntungkan bukan?

4. Menjual Parfum

Meski tidak seterkenal baju dan sepatu, Namun beberapa merek parfume luar negeri juga kini banyak diminati orang Indonesia. 

Parfum seperti merek Zara, Lancome hingga Jomalone dan Victoria Secret banyak direquest oleh berbagai kalangan menengah. 

Hal ini bisa menjadi contoh bisnis konsinyasi berikutnya yang akan menguntungkan pihak penjual kedua. Terlebih, Jika varian parfum yang dijual lebih lengkap. 

Beberapa contoh bisnis konsinyasi di atas bisa menjadi gambaran untuk kamu yang ingin memulai berbisnis tapi belum punya produk yang akan dijual. Pintarlah dalam menentukan harga agar kamu tetap bisa untung maksimal. 

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *