Modus Baru Penipuan Jual Beli Online

Modus Penipuan Online

Jual beli online memang memiliki risiko penipuan. Yang dikhawatirkan justru pihak pembeli yang takut kalau ditipu oleh penjual. Padahal tidak selamanya yang menipu itu adalah penjual. Baru-baru ini banyak kasus penipuan online yang justru datang dari pihak pembeli.

Sistem marketplace yang ada di Indonesia sudah menggunakan sistem pembayaran rekening bersama. Di mana pembayaran yang dilakukan oleh pembeli tidak langsung diterima oleh penjual melainkan ditahan dulu oleh pihak marketplace nya. Baru setelah barang diterima pembeli, dan pembeli konfirmasi penerimaan, uang akan ditransfer ke penjual.

Sistem ini menawarkan transaksi yang aman untuk kedua belah pihak.

Akan tetapi yang namanya modus penipuan tetap saja ada celahnya bagi oknum yang memang ingin menipu.

Baru-baru ini justru oknum penipu dilakukan oleh pembeli. Bagaimana modus penipuan ini?

Kami akan berikan salah satu contoh kasus yang dialami oleh penjual online di sebuah marketplace. Kasus ini sudah viral di Facebook dan menjadi perbincangan hangat.

Pengguna Facebook bernama Purnomo Sidi, adalah seller di Bukalapak. Dia berjualan produk-produk aksesori komputer.

Penipuan Online

Kronologi Penipuan :

Oknum Penipu Online

Pada tanggal 15 Desember 2018, seller mendapat order sebuah graphic card merek tertentu. Pihak buyer ingin orderan itu dikirim pada hari itu juga melalui layanan ekspedisi JNE YES dengan alasan urgent. Akhirnya seller menuruti permintaan buyer dan pesanan pun sampai pada tanggal 16 Desember 2018 menurut tracking JNE.

Nah pada tanggal 17 Desember 2018, buyer mengajukan komplain ke seller dengan alasan barang yang dipesannya tidak sesuai dengan pesanan. Padahal seller sudah mengirimnya sesuai produk yang dipesan.

Uniknya adalah, buyer saat komplain juga menyertakan video unboxing paket yang dibelinya itu dan ia meminta refund.

Buyer pun juga meminta pihak Bukalapak untuk merespon dan menangani masalah ini, karena ia merasa dirugikan.

Baca Juga :

Apa yang dilakukan Seller?

Seller pun akhirnya memposting kasus ini di media sosial akun Facebooknya. Dan ternyata mendapat banyak respon positif bahkan ada yang berkomentar kalau juga ada kasus serupa dengan identitas yang sama di hari yang sama.

Selain itu juga banyak yang share kalau kasus penipuan seperti ini juga mulai marak dilakukan oleh oknum pembeli.

Yang menarik adalah, belum sampai 24 jam, kasus ini sudah selesai. Berdasarkan yang dishare oleh seller, bahwa oknum telah mencaput komplain karena mendapatkan banyak teror atas ulahnya ini. Dengan catatan, seller menghapus postingannya tersebut.

Penipuan Online

Tapi oknum ini tidak mengakui kalau pihaknya memang sengaja melakukan penipuan atau tidak.

Kesimpulannya adalah

Modus penipuan itu beragam dan bisa terjadi sama siapa saja. Dengan adanya kasus ini bisa menjadi pelajaran kita semua, khususnya pihak seller yang memang sudah berjualan dengan jujur. Sebaiknya selalu berikan tanda atau ciri khusus pada barang yang dikirimnya.

Agar ketika nanti ada yang komplain barang tidak sesuai, bisa diklarifikasi dengan cepat.

Yang jelas dengan adanya kasus penipuan ini jangan membuat Anda merasa takut bertransaksi lewat online. Saat ini sistem transaksi khususnya di marketplace seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee sudah aman. Risiko penipuan memang terus ada, tetapi saat ini sangat kecil.

Originally posted 2021-01-12 16:49:46.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *