4 Cara Jitu Kelola Keuangan UKM Agar Usaha tidak Gulung Tikar

Keuangan UKM

Bisnis UKM merupakan salah satu cara berbisnis yang dapat dilakukan oleh hampir semua kalangan masyarakat Indonesia. Dalam perjanan bisnisnya, UKM bisa menjadi populer dan memiliki pasar yang cukup luas, bahkan hingga ke luar negeri. Namun, jika kurang tepat mengelolanya, maka bisnis UKM bisa mengalami gulung tikar hanya dalam waktu singkat. Salah satu penyebabnya adalah pengelolaan keuangan bisnis UKM yang kurang dikelola dengan baik.

Dalam bisnis apapun, pengelolaan keuangan itu menjadi sangat penting, karena dapat mendorong kinerja usaha itu sendiri. Sayangnya, sebagian pelaku UKM di Negara kita rupanya masih memandang sebelah mata mengenai pengelolaan keuangan di dalamnya secara professional.

Pengelolaan keuangan harus dilakukan, mulai dari pencatatan arus kas masuk dan keluar, arus modal keluar, penjualan dan pemasukan hingga utang piutang dalam UKM tersebut.

Cara Jitu Kelola Keuangan UKM Agara Tidak Gulung Tikar

Keuangan UKM

Selain melakukan pencatatan keuangan, adanya pengelolaan keuangan dalam UKM juga berperan untuk mengetahui pertumbuhan profit yang dihasilkan dari bisnis tersebut. Begitu pula saat kondisi UKM mengalami penurunan penjualan, ini dapat diketahui pasti lewat pengelolaan keuangan.

Berikut ini, beberapa cara jitu kelola keungan UKM agar tidak gulung tikar, dari Ketua Asosiasi UMKM Indonesia, Ikhsan Ingratubun:

1. Hindari Membelanjakan Modal

Jika Anda memiliki usaha UKM atau berniat untuk memulai bisnis UKM, maka penting untuk mengetahui berapa modal dasar atas produk yang akan dijual. Setelah itu, pemilik juga harus memiliki komitmen agar tidak membelanjakan modal tersebut. Pemilik UKM harus menetapkan harga jual sambil memperhatikan segementasi pasar yang dituju, tanpa membelanjakan modal dasar untuk kepentingan pribadi pemiliknya.

Baca juga : 4 Jenis Modal dalam Berbisnis

2. Rajin Membuat Pencatatan Keuangan

Pencatatan keuangan dalam UKM sangat penting dan wajib dibuat. Jika memang Anda, sebagai pemilik sebuah UKM merasa belum bisa melakukan pencatatan keungan secara professional, maka lakukan saja pencatatan keunagan sederhana. Awali dengan memisahkan modal dasar dan keuntungan yang didapat, kemudian buatlah pencatatan transaksi penting lainya.

3. Hindari Besar Pasak daripada Tiang

Peribahasa besar pasak daripada tiang memang sangat cocok diterapkan bagi para pelaku usaha UKM. Pasalnya, ini merupakan suatu peringatan agar pelaku bisnis UKM lebih disiplin mengelola modal dasar dan menjaganya untuk tidak dibelanjakan.

4. Tingkatkan Sisi Sosial Terhadap Karyawan

Pemilik bisnis UKM yang memang merekrut karyawan untuk mengelola bisnis UKM mereka, harus memiliki jiwa social yang tinggi. Pasalnya, pemilik UKM wajib memperhatikan apa yang menjadi hak-hak karyawanya, mulai dari gaji yang tepat waktu, tunjangan, waktu kerja yang manusiawi hingga pemberian bonus pada karyawan dengan kinerja maksimal.

Meskipun kelihatanya sederhana, menjalankan bisnis UKM ternyata tidak bisa asal-asalan, sama hal nya dengan mengelola bisnis dalam skala besar. Pengelolaan keuangan dalam setiap bisnis tentunya menjadi acuan untuk bisa mengembangkan bisnis, termasuk kelola keuangan UKM agar usaha tidak gulung tikar. Semoga bermanfaat!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *