Benarkah Jualan Lewat Toko Online Sekarang Lebih Berat?

Toko Online

Dulu ketika internet sudah mulai merata, kecepatannya sudah bagus, mulailah bermunculan kegiatan jual beli melalui internet. Awalnya orang memang agak ragu dan aneh melihat itu, tetapi kemudian banyak yang tertarik dan akhirnya sekarang ini menjadi gaya hidup.

Dan jualan lewat toko online rasanya menjadi wabah bagi para pedagang offline yang mana mereka ingin memiliki toko online agar jualannya lebih laris. Ya, 2-4 tahun belakangan, keberadaan toko online memang menjadi hal wajib bagi pelaku usaha yang awalnya hanya jualan di kios-kios pasar.

Bahkan waktu itu setiap kios punya satu website toko online untuk memasarkan barangnya. Dan dulu itu sangat efektif sekali, karena waktu itu persaingan belum terlalu besar.

Toko Online

Tetapi kemudian semua itu mulai berubah semenjak munculnya berbagai situs-situs e-commerce dan marketplace. Dan situs-situs ini skalanya besar, mereka tumbuh dengan suntikan dana investor sehingga perkembangannya begitu cepat. Brandingnya membuat orang awam langsung tertarik untuk berbelanja di situs-situs ini. Tidak hanya untuk berbelanja, tetapi juga menjual barangnya di situs ini.

Nah, karena situs-situs marketplace semakin besar dan punya nama, akhirnya keberadaan toko online yang dimiliki perseorangan ini semakin menurun. Karena pesaingnya bukan lagi sesama toko online perseorangan tetapi berbagai marketplace yang modalnya jauh lebih besar.

Artikel terkait :

Meskipun sekarang keberadaan toko online juga masih ada, tetapi banyak yang mengatakan effort pembeli untuk membeli barang melalui toko online tidak sebesar beberapa tahun yang lalu. Bahkan statistik kunjungan ke toko online pun menurun. Naasnya banyak toko online yang kemudian tutup karena sudah tidak ada transaksi.

Perubahan Gaya Hidup Konsumen

Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa semenjak adanya marketplace dan situs-situs e-commerce besar, keberadaan toko online semakin punah. Padahal toko online perseorangan ini banyak yang menjual produk-produk lokal.

Gaya Hidup Konsumen

Tapi ini juga bukan salah satu situs-situs e-commerce ini. Karena perubahan ini sebenarnya dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup konsumen itu sendiri.

Kita tahu bahwa transaksi jual beli online beberapa tahun yang lalu itu sangat rawan sekali penipuan. Banyak kasus penipuan terhadap pembeli maupun penjual yang menimbulkan kerugian tidak sedikit. Dampaknya pembeli menjadi takut untuk membeli barang apalagi di toko online karena transaksi uangnya secara direct ke rekening penjual.

Nah, munculnya situs marketplace seakan menjadi obat dari rasa takut ini. Situs marketplace menawarkan metode pembayaran rekening bersama yang jauh lebih aman baik untuk pembeli maupun penjual. Akhirnya ini mengubah gaya belanja konsumen yang beralih ke online marketplace.

Selain masalah keamanan, di online marketplace juga menawarkan berbagai pilihan produk. Sehingga hanya dengan satu platform saja konsumen sudah bisa memilih dan membeli banyak barang. Kalau toko online kan biasanya hanya menjual satu jenis produk.

Belum lagi tawaran-tawaran lain dari online marketplace seperti diskon, promo-promo, itu semua membuat gaya belanja konsumen semakin berubah. Sekarang deh coba tanya orang-orang kalau beli barang (online) di mana. Mayoritas akan menjawab, “di Tokopedia / itu di Bukalapak ada / …kemarin sih beli di Shopee”. Sangat jarang bahkan sekarang hampir tidak ada yang menjawab nama sebuah toko online.

Hasil SERP Pun Dikuasai Situs E-Commerce dan Online Marketplace 

Yang membuat lebih berat lagi adalah, di SERP (Search Engine Result Position) atau mudahnya hasil pencarian Google, sekarang ini sudah dikuasi oleh situs-situs e-commerce dan marketplace. Misalnya saja deh kita ketik “jual baju tidur” hasilnya bisa kita lihat, mayoritas adalah dari situs-situs e-commerce.

Jual Baju Tidur - SERP Google
Hasil SERP Google “Jual Baju Tidur”. Hanya ada 2 situs toko online yang muncul di halaman 1

Ya memang ada dari situs toko online, tetapi jumlahnya hanya satu dua saja, kalau dicek di halaman 2 dan selanjutnya akan semakin banyak situs e-commerce yang muncul di pencarian.

Karena situs-situs e-commerce ini juga terus dioptimasi. Mereka kan sudah punya tim yang memang bekerja untuk mengoptimalkan situs di mesin pencari, sehingga yang ada akan banyak sekali situs-situs besar yang nangkring di pencarian Google. Belum lagi iklan-iklan Google AdWords juga banyak dari situs-situs e-commerce.

Baca juga : Manfaat Artikel Marketing untuk Toko Online Anda

Nah, toko online kecil milik perorangan pun akan tenggelam jika tidak mengoptimasi dan mengelola dengan serius tokonya. Saingannya di mesin pencari bukan hanya dari toko online lain, tetapi sekarang dari situs-situs marketplace itu. Bisa saja sih bersaing, tetapi tentu butuh modal uang dan tenaga yang lebih besar.

Jadi sekarang ini memang benar jika jualan di toko online itu semakin berat. Saking beratnya, banyak penjual yang kemudian beralih dengan berjualan di situs marketplace dengan harapan agar bisa mendapatkan untung lagi. Tapi kemudian masalah akan datang lagi, yakni sulitnya penjual di marketplace yang sulit mendapatkan order karena jumlah penjual di online marketplace semakin banyak, apalagi untuk produk yang sama.

Nah masalah ini juga akan kami bahas lebih lanjut di artikel selanjutnya. Jadi terus follow blog ini saja.

Originally posted 2021-01-12 12:27:20.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *