Cara Packing Barang Elektronik yang Aman dari Goncangan

Cara Packing Barang

Kalau Anda jualan barang elektronik melalui online, pastikan bahwa nanti saat pengiriman barang tersebut sampai ke pembeli dengan aman. Karena mengirim barang elektronik itu sangat berisiko tinggi. Sebagai penjual, Anda harus mengantisipasinya sejak awal packing agar barang elektronik tersebut aman dari goncangan saat pengiriman.

Anda tidak bisa serta merta mengandalkan kurir (jasa pengiriman paket). Karena kadang mereka juga kurang aware dengan isi barangnya. Sudah banyak yang mengalami barang elektronik rusak saat proses pengiriman. Tentu seperti itu akan merugikan Anda sebagai penjual dan membuat pembeli kecewa.

Kalau barang sudah diasuransikan mungkin akan sedikit membantu, tetapi itu sebenarnya bukan solusi. Karena meskipun sudah diasuransikan tetap saja akan memakan waktu untuk proses klaim dan lain sebagainya. Untuk itu Anda sebagai penjual sebaiknya mengemas barang elektronik tersebut dengan baik dan aman.

Cara Packing Barang

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan.

1. Mengemas dengan Bubble Wrap

Sudah tahu kan bubble wrap itu gimana? Kalau belum tahu, ini penampakannya.

Bubble Wrap

Kalau barang elektronik yang Anda kirim ukurannya kecil, misalnya saja handphone, tablet, atau aksesories gadget yang kecil-kecil, bisa dikemas pakai bubble wrap saja. Mengemas barang dengan bubble wrap itu lebih fleksibel, dan tentunya juga murah biaya untuk beli bubble wrap.

Tapi ingat kalau mengemas dengan bubble wrap pastikan untuk membungkusnya beberapa lapis agar tebal. Ya minimal ketebalannya 6 cm. Agar nanti bisa aman.

2. Mengemas dengan Kayu

Kalau barang elektronik cukup besar dan memang punya risiko tinggi jika hanya dipacking pakai bubble wrap, maka solusinya adalah pakai kayu. Setelah Anda kemas dengan bubble wrap, bisa kemudian dikemas dengan kayu.

Tentu dengan kayu akan lebih kuat dari goncangan.

Packing kayu ini cocok untuk elektronik seperti laptop, kamera, komputer, dan elektronik yang ukurannya besar lainnya. Selain itu apabila pengirimannya jauh, memang lebih baik dipacking kayu agar jauh lebih aman.

3. Mengemas dengan Styrofoam

Selain dengan kayu, bisa juga dengan styrofoam. Hanya saja untuk mendapatkan styrofoam yang pas itu kadang sulit. Pastikan styrofoam yang digunakan itu ukurannya tebal. Sehingga aman kalau nanti barang dijatuhkan.

Tetapi sekarang ini jarang yang melakukan packing dengan styrofoam. Kebanyakan menggunakan bubble wrap dan kayu.


Itu beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengemas barang elektronik agar aman saat pengiriman.

Nah sebelum melakukan packing, sebaiknya penjual memastikan dulu beberapa hal, seperti :

  • Kondisi barang benar-benar dalam kondisi baik / sesuai dengan kondisi saat dijual.
  • Saat packing, pastikan tidak ada ruang kosong. Kalau ada ruang kosong, bisa ditambahi kertas-kertas atau plastik untuk membuatnya lebih kokoh.
  • Pastikan tidak overweight. Mengemas barang dengan kayu, biasanya total berat paket akan bertambah. Nah di sini Anda juga perlu konfirmasi ke pembeli, karena nanti akan berpengaruh pada biaya kirimnya. Pastikan beratnya juga tidak terlalu bertambah banyak, agar beban ongkos kirim pembeli juga tidak besar.

Dalam mengirim barang elektronik, pastikan pengemasan dilakukan dengan baik. Jangan sampai asal membungkusnya yang bisa menyebabkan kerusakan saat pengiriman.

Originally posted 2019-10-25 07:58:58.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *