Tips Melanjutkan Bisnis Keluarga atau Bisnis dari Orang Tua

Bisnis Keluarga

Banyak pengusaha yang awalnya melanjutkan bisnis keluarga atau dari orang tua. Yang seperti ini biasanya karena usaha yang dikelola memang sudah besar dan orang tua selaku pemilik utama sudah tidak mampu melanjutkan lagi.

Sehingga karena tidak mungkin menutup bisnisnya, akhirnya seluruh bisnis diserahkan kepada anak untuk dilanjutkan.

Namun, melanjutkan bisnis dari orang tua yang sudah berjalan itu tidaklah mudah. Apalagi jika anak tidak punya pengalaman dalam hal tata kelola usaha. Meskipun sudah punya pegawai yang kompeten dan akan membantu mengelola bisnisnya, tetap saja keberadaan pemilik sangat mempengaruhi kemajuan usaha.

Untuk itu sebagai anak yang diminta untuk melanjutkan bisnis keluarga harus punya cara agar dalam masa transisi tidak mengalami kendala dan bisnis bisa berjalan dengan lancar saat masa transisi.

Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Namun, sebelum masuk ke tips tersebut, pastikan bahwa Anda sudah sepenuhnya niat untuk melanjutkan bisnis keluarga ini.

Karena jika hanya setengah hati, dampaknya juga akan tidak baik bagi perkembangan bisnis ke depannya.

Kenali situasi dan kondisi bisnisnya

Sebelum Anda melangkah lebih jauh, yang perlu Anda lakukan adalah mengenali dan mempelajari situasi dan kondisi bisnis keluarga. Anda perlu mengetahui detail apa saja produksinya, berapa orang atau pegawai yang membantunya, bagaimana aturan atau SOP perusahaan, dan lainnya.

Anda juga harus mengenal staff-staff yang ada di perusahaan tersebut. Minta masukan dari orang tua juga tentang kinerja mereka. Sebagai calon pimpinan, Anda nanti punya hak untuk mengganti staff yang dirasa kurang performanya.

Intinya yang perlu Anda lakukan di awal adalah melihat dari sisi internal perusahaan.

Ketahui sistem tata kelola keuangan atau manajerial

Selanjutnya yang tak kalah penting adalah melihat kondisi keuangan. Bagaimana tata cara pengelolaannya, grafik cash flow bagaimana, omzet berapa, profit bagaimana. Dan berapa jumlah utangnya, kalau memang ada utang. Dari sisi sistem pengelolaan juga perlu dipelajari.

Apakah sudah menggunakan sistem komputerisasi atau manual, kalau manual bagaimana pencatatannya apakah sudah rapi atau belum.

Dengan mengetahui sistem pengelolaan keuangan ini nantinya Anda bisa tahu langkah apa yang harus diperbaiki, maupun yang perlu dipertahankan. Karena kadang di dalam bisnis keluarga itu masalah pengelolaan keuangan tidak dibuat dengan terperinci.

Koordinasikan dengan semua divisi

Kalau perusahaan orang tua Anda ada beberapa divisi, lakukan koordinasi dengan semua divisi atau kepada staff. Tujuannya untuk melihat lebih detail bagaimana kondisi masing-masing divisi dan bidang.

Di sini Anda harus menegaskan untuk setiap divisi membuka semua kekurangan dan kelebihannya. Dengan maksud untuk perbaikan dan sama-sama mencari solusi yang lebih baik lagi.

Bangun kembali jaringan bisnis

Dari hasil analisa bersama para staff, mungkin akan ditemui beberapa masalah, misalnya terkait supplier yang kadang telat atau harganya terlalu tinggi. Nah, Anda juga perlu membangun kembali jaringan bisnis baik dengan supplier, vendor, pelanggan, dll.

Intinya hubungan eksternal perusahaan.

Artikel terkait :

Sehingga diharapkan bisa meningkatkan perbaikan dari pemasukan dan pengeluaran yang tidak semestinya. Membangun ulang jaringan bisnis ini juga akan menumbuhkan hawa baru di internal perusahaan.

Lakukan evaluasi

Jika sudah mendapatkan kesimpulan akhir kondisi perusahaan, dan mencoba untuk melakukan pembaharuan, selanjutnya silakan lakukan evaluasi pada bisnis Anda. Evaluasi bisa mencakup sistem manajerial, keuangan, SOP, dan lainnya.

Apabila Anda tidak bisa melakukan evaluasi sendiri, mintalah bantuan ke konsultan dan auditor perusahaan. Sehingga Anda bisa meningkatkan kualitas internal perusahaan dengan efektif dan efisien.

Secara kasat mata melanjutkan bisnis keluarga sangat mudah, karena bisnis sudah berjalan. Tetapi sebenarnya jika ingin bisnis tetap berkembang lebih baik lagi, maka harus mau melakukan beberapa hal di atas.

Hampir sama membuat bisnis baru, bedanya dalam hal ini sistem, produk, dan konsumen sudah ada. Tinggal bagaimana Anda memberikan evaluasi dan memperbaikinya menjadi lebih baik lagi.

Perlu dicatat juga, meskipun Anda nantinya akan menjadi pemimpin baru dari perusahaan orang tua, Anda tetap harus rendah hati. Anda juga perlu untuk terus belajar, jangan malu belajar dari para pegawai yang sudah lama berpengalaman.

Originally posted 2020-11-25 22:09:51.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *