Penyebab Bisnis Konsinyasi Bisa Gagal

Bisnis Penjualan Konsinyasi Rugi
image via www.tradegecko.com

Bisnis konsinyasi terlihat mudah, karena Anda sebagai produsen cukup menitipkan barang ke toko atau penjual yang sudah established. Tetapi sebenarnya bisnis konsinyasi juga memiliki peluang untuk rugi. Bahkan bisa dikatakan kerugiannya bisa besar, jika Anda sebagai produsen atau pemilik produk tidak tepat memilih partner bisnis konsinyasi.

Hal ini dikarenakan bisnis konsinyasi itu berhubungan dengan pihak lain, yakni toko atau penjual yang di sini berperan sebagai tempat memasarkan produk Anda. Dan Anda sendiri tidak punya peran untuk memasarkannya. Mungkin Anda hanya bisa memaksimal jasa SPG, itupun untuk produk-produk tertentu saja.

Padahal bisnis konsinyasi yang sering bermodalkan titip produk saja ke toko atau penjual itu adalah produk-produk seperti fashion, makanan kecil, atau mainan. Ya kita ambil contoh saja produk t-shirt yang umumnya dipasarkan melalui konsinyasi di distro-distro.

Modal bisnis kaos ini cukup besar, kalau dipasarkan melalui konsinyasi tidak berjalan, maka ruginya pun juga akan besar.

Bisnis Penjualan Konsinyasi Rugi
image via www.tradegecko.com

Lantas apa saja yang menyebabkan bisnis konsinyasi bisa gagal? Berikut ini beberapa yang bisa jadi penyebabnya.

1. Salah Memilih Partner Bisnis

Ketika produk Anda ingin dipasarkan melalui sistem konsinyasi, pastikan untuk memilih partner bisnis yang tepat. Pilihlah toko atau penjual yang memiliki target pasar yang sama. Misalnya saja Anda jualan kaos anak muda, tetapi Anda menitipkannya ke toko baju umum. Mungkin ini sudah pas, tetapi kurang tertarget saja. Karena di toko baju umum memiliki pengunjung yang beragam, bahkan sekarang ini umumnya orang dewasa.

Mungkin sebaiknya bisa memilih toko atau partner distro anak muda. Tentu itu lebih tertarget.

2. Kurang Promosi

Salah satu kerugian dengan menitipkan produk ke toko atau penjual adalah kurangnya promosi. Karena penjual atau pihak toko biasanya tidak bisa berfokus mempromosikan produk Anda saja. Masih banyak produk lain yang dijual dan mereka juga tidak mau repot mempromosikan produk Anda saja.

Alhasil ini membuat produk Anda kurang dilirik pengunjung.

3. Kalah Saing

Dengan menitipkan produk kita di sebuah toko, maka persaingan antar produk sejenis juga semakin tinggi. Misalnya saja konsinyasi produk kaos di distro, ya pasti brand kaos Anda harus bersaing dengan brand kaos lain. Nah ini juga yang bisa menyebabkan produk Anda kalah saing dengan brand lain kemudian menyebabkan rugi.

4. Sistem Pembayaran yang Lama

Biasanya pihak toko atau penjual memiliki aturan kapan Anda bisa menarik dana atau keuntungan penjualan produk Anda. Misalnya saja sebulan sekali. Padahal produk Anda ini butuh perputaran uang yang cepat untuk bisa memutar atau stok produk baru. Karena harus menunggu sebulan atau jangka waktu pencairan dana dari pihak toko, alhasil Anda perputaran uang Anda tidak bisa cepat.

Anda mungkin akan meminjam uang dulu, tetapi kadang keuntungan yang didapatkan tidak besar. Akhirnya Anda malah rugi karena harus menutup modal pinjaman.

Baca juga : Cara Sukses Berbisnis dengan Sistem Konsinyasi

***

Penjualan dengan sistem konsinyasi memang dibilang mudah. Karena Anda sebagai pemilik produk tidak butuh membuka toko sendiri, cukup menitipkan produknya ke toko atau penjual kemudian nanti bagi hasil. Tetapi justru ini jadi risiko besar jika Anda tidak tepat memiliki partner konsinyasi.

Jadi sebaiknya kalau memang ingin menjual produk dengan sistem penjualan konsinyasi, perhatikan betul partner yang akan diajak kerjasama, dan bagaimana nanti sistem administrasinya.

Dan jangan lupa juga pikiran bagaimana promosinya. Karena dengan menitipkan ke toko saja itu tidak cukup.

Originally posted 2020-12-26 15:51:14.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *