Waduh, Harga Cabai Bakal Naik 81% Di Bulan Ramadhan Mendatang

Harga Cabai Naik di Bulan Ramadhan

MALANG – Menjelang bulan Ramadhan biasanya harga kebutuhan pokok bakal naik. Hal ini juga bakal berimbas pada harga cabai yang bakal naik 81% di Bulan Puasa mendatang.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Wilayah Jawa Timur, Sukoco, bahwa panen cabai rawit merah berlangsung pada bulan April – Mei 2015, sedangkan untuk panen cabai biasa pada bulan Maret – April 2015. Tentunya ini mengakibatkan produksi cabai akan turun mencapai kisaran 30 persen.

Sehingga hal itulah yang membuat ketidakseimbangan pasokan dan permintaan pasar, yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan harga cabai.

Di bulan Juni – September mendatang, harga cabai diperkirakan bakal mengalami kenaikan 81% yang semula Rp 11.000/kg menjadi Rp 20.000/kg.

Untuk cabai merah juga sama, akan mengalami kenaikan dari Rp 20.000/kg menjadi Rp 25.000-Rp 30.000/kg.

Selain itu, kenaikan ini juga dipicu oleh permintaan kebutuhan cabai yang tidak hanya digunakan untuk wilayah Jawa Timur saja, namun produksi cabai di Jatim ini juga dipasokan ke wilayah Kalimantan dan juga Jakarta.

Di Jawa Timur sendiri memiliki areal panen cabai merah seluas 1.000 hektare. Yang mana nilai panennya sekitar 8 ton cabai merah untuk satu hektarenya. Sedangnya untuk cabai rawit merah, luas areal panen lebih luas yakni hingga 6.000 hektare dengan nilai produksi mencapai 6 ton per hektarenya.

Namun, kekhawatiran ini akan sedikit sirna jika hasil produksi cabai dari Bali dan Mataram naik. Karena bisa untuk mengimbangi pasokan di wilayah-wilayah tadi. Sehingga, tidak hanya wilayah Jawa Timur saja yang menjadi penopang utama. Semoga saja kondisi cuaca di Bali dan Mataram tidak hujan. Agar hasil panen pun juga maksimal.

Dengan kondisi ini, Sukoco berharap agar Pemerintah tidak perlu melakukan import cabai. Karena jika tetap melakukan import, maka hal tersebut justru akan berdampak buruk pada petani cabai kita. Yang mana harga akan semakin terpuruk dan petani pun tercekik karena adanya import yang dilakukan Pemerintah.

sumber : Bisnis.com

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *