Kisah Sukses Bhadra Watch Meraup Omzet Hingga Puluhan Juta

bhadra watch

Banyak hal yang melatarbelakangi seseorang untuk membuka usaha, salah satunya datang dari Hery Ansiari, pemilik Bhadra Watch. Produk bisnisnya saat ini adalah jam tangan kayu.

Yang menarik adalah latar belakang ia mendirikan Bhadra Watch. Saat dihubungi, Hery menjelaskan bahwa dirinya memiliki keinginan untuk membantu menyelesaikan masalah orang-orang yang suka lupa akan waktu, termasuk dirinya sendiri. Dia menganggap bahwa waktu adalah uang dan setiap waktu yang terbuang sama saja dengan uang yang terbuang.

Untuk itu, Hery mendirikan Bhadra Watch dengan harapan nantinya produk jam tangan kayu darinya ini dapat membantu menyelesaikan masalah seseorang dengan waktunya.

Sangat mulia sekali alasannya.

Namun, dilain sisi, Hery juga tak sekedar ingin memberikan nilai fungsional saja pada jam tangannya. Tapi juga ingin memberikan dampak profesionalitas bagi para pemakainya. Untuk itu, jam tangan kayu milik Hery ini memiliki desain khusus yang mampu meningkatkan identitas pemakainya agar lebih percaya diri dan profesional.

Hery mendirikan Bhadra Watch ini masih terbilang baru-baru ini, yakni Juni 2015 lalu.

Ketika ditanya mengapa memilih nama Bhadra Watch sebagai nama brandnya, ia menjelaskan bahwa nama ini selain mudah diingat dan diucapkan juga memiliki makna yang cukup dalam. Bhadra sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta yang artinya “yang baik”. Hery berharap produknya ini akan memberikan pelayanan yang baik juga.

Memulai dengan eksport…

Yang menarik adalah bisnis yang dilakukan Hery ini awal mulanya dipasarkan ke luar negeri.

“Iya mas, dulu lebih ke eksport. Kurang lebih 3-4 bulanan eksport dulu,” jelas Hery.

Saat ditanya mengapa memilih untuk eksport, Hery mengatakan kalau market luar sudah tahu tentang jam tangan kayu. Toko pertamanya ada di 4969 N. 26th Street, Milwaukee USA. Ini toko rekanan, dimana Hery memberikan sistem konsinyasi untuk penjualannya.

Untuk saat ini sedang proses konsinyasi dengan beberapa toko yang ada di Bandung, Jakarta, Palembang dan Pekanbaru.

Workshop Hery berlokasi di Perumahan Linggahara Blok A1-06, Margahayu, Kab. Bandung. Dibantuk oleh 4 orang pegawainya. Dan saat ini omzet yang sudah mencapai Rp 40-50 juta per bulannya.

Modal besar, tantangan besar…

Meski omzet sudah puluhan juta rupiah per bulannya, tapi proses perjalanan Bhadra Watch terbilang tidak mudah. Dulu modal yang dikeluarkan untuk membangun usaha ini terbilang cukup besar yakni Rp 100 juta.

Dengan modal sebesar itu, Hery menggunakan untuk melakukan riset produk hingga segala keperluan produksi diluar riset dan biaya marketing.

Tantangannya pun cukup banyak, salah satunya adalah masih banyaknya orang yang belum tahu tentang jam tangan kayu ini. Sehingga perlu waktu yang cukup lama untuk mengenalkan dan memberikan edukasi ke calon pembeli.

Bahkan Hery mengaku bahwa dirinya sering rugi. Tapi dirinya mampu mengatasi kerugian itu dengan berusaha lebih keras lagi, memperbaiki kesalahan, terus belajar dan memperkuat team work.

Meski tantangan cukup besar, Hery pun juga punya banyak cara untuk mengenalkan produknya. Salah satunya dengan menggunakan media promosi yang ada untuk mengenalkan produknya.

Hery sudah melakukannya mulai menjadi sponsor event nasional, mengoptimakan social mediawebsitemarketplace dan saat ini sedang menjalin kerjasama dengan beberapa media nasional seperti TV, radio dan majalah.

Bicara soal pemasaran menggunakan internet, Hery mengungkapkan bahwa pengaruh dari pemasaran online ini cukup besar. Terlebih untuk mengedukasi dan memperkenalkan produknya ke pasar.

Dan hasilnya pun cukup membanggakan, karena di tahun ini, produk jam tangan kayu Bhadra Watch menjadi merchandise untuk PON XIX Jawa Barat 2016. Nantinya jam tangan kayu ini dapat dijumpai di hotel-hotel tempat atlet menginap.

bhadra-watch-pon-xix

Optimis dengan kualitas produk…

Meski banyak tantangan, Hery tetap optimis. Karena karyanya ini memiliki nilai dan kelebihan dibanding yang lainnya. Yakni masalah kecepatan produksi dan pengiriman. Produk jam tangan kayu Bhadra Watch juga memiliki model yang bervariasi. Sehingga banyak konsumen yang bisa memilih sesuai dengan kepribadiannya masing-masing.

Yang bikin bangga lagi adalah, Bhadra merupakan pionir jam tangan kayu yang memiliki desain khusus untuk wanita.

Karena ini jam tangan yang terbuat dari kayu, maka bahan utamanya ya otomatis dari kayu. Hery mengatakan memang untuk saat ini bahan pembuatannya tidak 100% dari lokal. Ada bahan kayu yang memang diambil dari Indonesia, tapi juga ada yang dari Kanada. Untuk part-part mekanik jamnya pun juga ada tidak tersedia di Indonesia.

Itulah sedikit kisah dari Hery Ansiari selaku pemilik Bhadra Watch. Tentu dari sini kita bisa mengambil banyak hikmah dan pelajarannya.

Dan Hery juga memiliki pesan untuk kita semua yang ingin memulai usaha.

“Jangan asal action, pelajari dulu ilmunya. Kalau asal action nanti yang ada malah gagal! Karena modal semangat dan keberanian saja tidak cukup! Buat rencana yang matang, pelajari ilmunya, cari mentor yang sudah terbukti berhasil dengan bisnisnya setelah itu baru action!”

Pasti akan ada yang beranggapan, lhoh jadi wirausaha kok takut gagal? Kalau dipelajari terus kapan mulainya?

Oke, pertanyaan-pertanyaan seperti itu wajar, karena setiap orang punya jalan pemikiran masing-masing. Dan Hery telah memilih jalan seperti itu, buktinya saat ini dia bisa dikatakan sudah bisa mengambil buah dari hasil kerja kerasnya itu.

Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita bisa fokus dan mau merealisasikan apa yang kita inginkan. Caranya….terserah kemampuan masing-masing. :)

Bhadra Watch | website : http://bhadra.watch | Facebook : Bhadra Watch – Proud to be differents | Instagram : Bhadra Wooden Watches

Originally posted 2020-02-13 12:35:59.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *