Pengertian Sistem Penjualan Konsinyasi dan Contohnya

Pengertian Konsinyasi
Image via vibiznews.com

Terjun ke dunia bisnis, memungkinkan kamu untuk mempelajari istilah baru dalam bisnis. Salah satunya adalah istilah bisnis penjualan konsinyasi. Dalam bidang ritel, istilah konsinyasi adalah istilah yang sudah tidak asing lagi dan terus dilakukan hingga saat ini. 

Sistem Konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan yang melibatkan pihak (penjual) lain agar saling menguntungkan. Karena kita harus akui juga kalau berbisnis itu tidak bisa berdiri sendiri, perlu ada bantuan dari pihak lain agar bisnis bisa cepat berkembang.

Apalagi di era sekarang ini, kolaborasi dalam bisnis akan sangat membantu sekali. Daripada ribut terus masalah persaingan bisnis, lebih baik berkolaborasi salah satunya dengan sistem konsinyasi.

Banyak orang menekuni usaha konsinyasi karena dianggap menguntungkan. Dalam bisnis ini, pihak penjual bisa mempercepat promosi produk yang dimilikinya, Serta mendapatkan pembayaran atas produknya di setiap akhir periode. 

Konsinyasi juga dapat menjadi jalan bagi para pelaku bisnis, untuk mengembangkan merek dagangnya, serta menghasilkan keuntungan. Hal ini juga merupakan satu cara untuk mengetes, Apakah produk yang dijual laku atau tidak di pasaran.

Sistem Penjualan Konsinyasi adalah
Image via vibiznews.com

Lalu, apakah Anda sudah tahu apa itu konsinyasi? Kali ini EtalaseBisnis.com ingin memberikan rangkuman singkat tentang sistem penjualan konsinyasi. Simak sampai selesai!

Sistem Penjualan Konsinyasi Adalah

Sistem Konsinyasi adalah bentuk kerja sama pemasaran produk yang dilakukan oleh produsen dengan mitra (penjual/penyalur) dengan cara titip barang di toko atau gerai milik mitra. Dengan cara seperti ini pihak produsen bisa memperluas pasar tanpa harus membuka outlet cabang baru.

Kerja sama Konsinyasi seperti ini terbukti akan saling menguntung satu sama lain. Akan tetapi risiko juga ada. Untuk lebih jelasnya, silakan simak artikel di bawah ini sampai selesai.

Salah satu kerja sama bisnis yang dilakukan antar pebisnis (B2B – Business to Business) adalah Penjualan Konsinyasi. Sistem penjualan ini sudah banyak dilakukan oleh para pebisnis, salah satu yang kerap kita temui adalah bisnis fashion yang menitipkan produk bajunya di toko pakaian atau distributor outlet (distro).

Sistem penjualan Konsinyasi ini akan saling menguntungkan. Dari sisi pemilik toko, mereka akan mendapatkan tambahan stok produk beragam yang sudah didistribusikan dari produsen. Tentunya pemilik toko juga akan mendapatkan keuntungan dari setiap penjualan produk ini.

Biasanya sistem penjualannya menggunakan sistem titip jual. Yakni pihak produsen menitipkan sejumlah produknya ke mitra toko, kemudian pihak mitra toko akan mendapatkan untung sekian persen per produk yang terjual sesuai dengan kesepakatan awal.

Nah dari sisi produsen, jelas ini juga menguntungkan. Karena mereka bisa memperluas pasar dengan mendistribusikan produknya ke berbagai mitra toko tanpa harus membuka outlet sendiri. Ini jelas akan menghemat biaya pemasaran.

Tapi ya tidak bisa asal dalam memilih mitra toko, karena harus disesuaikan juga dengan target pasarnya. Agar produk yang dititipkan di mitra toko juga bisa laku. Karena sistem penjualan Konsinyasi ini juga penuh dengan risiko. Untuk lebih jelasnya silakan simak di poin berikut ini.

Ada untung ruginya dalam penjualan konsinyasi ini baik untuk pihak pemilik produk maupun penyalur.

Keuntungan Bisnis Konsinyasi

Bisnis yang baik adalah yang menghasilkan keuntungan dengan cukup maksimal. Usaha konsinyasi juga dapat memberikan keuntungan untuk 2 pihak, Yaitu pihak pemilik barang dan penjual barang. 

Keuntungan Sistem Penjualan Konsinyasi bagi Produsen (Konsinyor):

  1. Dapat Memperluas Pasar serta Menghemat Biaya Promosi

Melalui konsinyasi, Para pemilik barang atau produk dapat memperluas pasar, serta menghemat biaya promosi dengan cukup maksimal. Selain itu, produknya juga dapat dipasarkan di tempat yang sesuai keinginan penjual.  

  1. Menghemat Biaya Pelayanan

Selain biaya promosi, Pemilik barang juga dapat menghemat biaya pelayanan, sebab tidak perlu melayani konsumen atau pelanggannya secara langsung. Produk yang dimiliki akan dijualkan oleh pihak lain. 

  1. Lebih Fokus Terhadap Produk

Keuntungan dari bisnis konsinyasi adalah para konsinyor juga dapat lebih fokus terhadap produknya. Konsinyor dapat lebih meningkatkan kualitas produk, serta menerapkan inovasi-inovasi yang baru, agar produknya lebih unggul. 

Keuntungan lainnya adalah apabila menggunakan SPG, nanti si SPG lah yang ada pengelola penjualan di toko penyalur.

Baca juga : Tips Memasarkan Produk Melalui Konsinyasi

Keuntungan Bisnis Konsinyasi Bagi Para Penjual (Konsinyi):

  1. Mendapatkan Keuntungan tanpa Modal 

Pihak penjual dapat menjual produknya, tanpa harus menjadi produsen bagi produk tersebut. Ini berarti, penjual mendapatkan keuntungan tanpa modal sedikit pun.

Penjual mendapatkan keuntungan dari harga yang sudah ditetapkan dalam kerja sama konsinyasi sebelumnya. Penjual juga boleh menambahkan harga jual, yang akan menjadi keuntungan pribadinya. 

  1. Display Produk Lebih Bervariasi

Jika kamu pemilik toko dan menjalin kerja sama konsinyasi, maka display di toko kamu akan lebih banyak dan bervariasi. Penambahan produk tentunya akan meningkatkan penjualan bagi pemilik toko. 

  1. Risiko Barang Tidak Laku Lebih Kecil

Dengan usaha konsinyasi Jika ada barang yang memang tidak laku, Maka pihak pemilik barang nantinya akan mengambil kembali produk tersebut. Sebagai penjual, kamu sama sekali tidak mengalami kerugian. Pihak pemilik barang yang mengalami kerugian. 

Kerugian Bisnis Konsinyasi

Selain memiliki keuntungan yang cukup banyak, bisnis konsinyasi juga memiliki kerugian sebagai berikut.

Kerugian Penjualan Konsinyasi bagi Produsen :

  • Apabila pemilihan penyalur (Toko) tidak sesuai, maka produk bisa saja tidak laku atau harus menunggu lama untuk bisa laku.
  • Kurang dipromosikan oleh pemilik toko jika pemilik produk tidak menyediakan SPG.
  • Untuk mendapatkan keuntungan harus menunggu sampai waktu yang telah ditentukan, entah itu per bulan atau sesuai kesepakatan.

Baca juga : Cara Sukses Berbisnis dengan Sistem Konsinyasi

Kerugian Penjualan Konsinyasi bagi Mitra/Toko :

  • hampir tidak ada

Akan tetapi, kadang ada sistem penjualan Konsinyasi yang memberikan bentuk kesepakatan yang berbeda. Misalnya saja pihak produsen menitipkan produknya ke mitra secara gratis, tanpa mitra toko harus membeli produknya dulu. Tapi nanti pihak mitra toko (penyalur) akan diberikan target penjualan.

Hal-Hal yang Terjadi Dalam Penjualan Bisnis Konsinyasi

Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan oleh pihak penjual produk atau pemilik toko yang memiliki pelanggan tetap. Dalam bisnis konsinyasi, Penjual akan mengalami beberapa hal berikut:

  • Kewajiban Kontinjensi, Maksudnya kewajiban konstruktif yang terjadi atas kerugian terhadap konsumen, Sehingga Perusahaan pemilik barang harus membayar ganti rugi kepada konsumen, dalam bentuk uang. 
  • Garansi, Jika barang yang dijual tidak dibeli oleh pembeli, Pemilik barang wajib membeli kembali (refund) atas barang tersebut
  • Mencatat retur penjualan

Tips Menjalankan Bisnis Konsinyasi

Bila kamu merupakan pemilik sejumlah produk yang siap dijual, dan ingin menggunakan sistem konsinyasi, Maka berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan:

  • Pilih Toko yang Strategis

Agar produk kamu lebih cepat laku di pasaran, pilihlah toko atau lokasi penjual yang memang strategis dan ramai pengunjung. Toko-toko pinggir jalan atau di komplek ruko biasanya memiliki banyak pelanggan tetap. 

  • Lakukan Pengecekan Barang 

Sebagai pemilik barang yang mempercayakan penjualan kepada pihak penjual, Maka lakukanlah pengecekan produk-produk yang dijual. Siapa tahu ada produk yang sudah expired dan harus diganti. 

  • Menjalin Hubungan Baik

Sebagai pemilik produk, Kamu bisa mencoba menawarkan margin yang menarik, juga memberikan hadiah untuk pemilik toko yang dapat melakukan penjualan dengan maksimal.

Contoh Bisnis Konsinyasi

Tika adalah seorang pengusaha yang memproduksi makanan pedas kekinian. Ia ingin menjual produknya di toko pusat kota. 

Tika ingin melakukan pengujian, Apakah produk makanan pedas kekiniannya ini bisa laku di pasaran. Dia membuat perjanjian (bisnis konsinyasi) dengan pemilik toko makanan, dan menjual 50 bungkus makanan kekiniannya. 

Dalam perjanjian, Tika akan mengambil hasil penjualan setiap 30 hari. 30 Hari pertama, Ia mengambil hasilnya ke toko, namun hanya terjual 30 bungkus. Pemilik toko mengembalikan 20 bungkus makanan pedasnya ke Tika.

Baca juga: 4 Contoh Bisnis Konsinyasi yang Menguntungkan, Wajib Dicoba Sekarang!

Secara bisnis konsinyasi, Kasus seperti ini terbilang sukses. Tika dan penjual makanan pedasnya sama-sama mendapatkan keuntungan. 


Nah, itu sedikit penjelasan mengenai Pengertian Penjualan Konsinyasi, semoga informasi mengenai sistem kerja sama penjualan konsinyasi ini bisa menjadi referensi untuk Anda yang ingin membuka usaha. Jika Anda ingin membuka usaha bidang kuliner, sistem penjualan konsinyasi juga bisa dicoba.

Tapi perlu diingat juga, sebaiknya jika Anda ingin melakukan kerja sama Konsinyasi, baik Anda sebagai produsen maupun mitra/toko, harus diperhatikan sistemnya nanti bagaimana. Khususnya dalam hal bagi hasil atau pengambilan keuntungannya. Karena ini tergantung dari kesepakatan bersama. Jangan sampai hanya sekedar melihat mudahnya kerja sama Konsinyasi, akhirnya Anda menghiraukan hal-hal yang vital seperti itu. Akan lebih baik ada hitam di atas putih.

Jadi konsinyasi adalah sistem penjualan yang sebenarnya juga ada untung ruginya. Untuk itu sebagai produsen juga perlu melihat apa nanti risikonya jika produk Anda dijual melalui sistem konsinyasi di toko atau partner A. Jangan asal kerja sama.

Originally posted 2019-12-09 07:39:02.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 Comments

  1. Sistem konsinyasi ini memang merupakan salah satu metode penjualan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik penjual maupun pemilik barang. Sangat cocok bagi pemilik barang yang produknya belum dikenal calon pembeli dan tidak memiliki tempat usaha sendiri.

    1. Kalau kita sebagai pemilik toko online, ya tinggal membuka fitur layanan titip produk (konsinyasi). Atau bisa langsung tawarkan ke pemilik produk.